Minggu, 09 Januari 2011

sedikit mengupas tentang Coreldraw



Sebelumnya gw udah posting tentang photosop cs5, nah sekarang gw coba lagi posting sejarah tentang coreldraw,postingan ini smoga bermanfaat buat kalian yang membaca, oke kita mulai . ..:)

Coreldraw adalah software editor grafis berbasis vector, dikembangkan dan dipasarkan oleh Corel Corporation yang berbasis di Ottawa, Kanada. Yang kemudian menjadi nama paket editor grafis Corel. Versi terakhir, X4, diluncurkan pada pertengahan Februari 2008 di Indonesia.

CorelDraw sejak awal dikembangkan untuk Windows dan saat ini dapat berjalan pada Windows 2000 dan versi selanjutnya. Versi untuk Mac OS dan Mac OS X ada awalnya juga tersedia, namun dihentikan karena minimnya penjualan. Versi Mac OS hanya berlanjut sampai versi 5.0. Versi terakhir untuk Linux terakhir dibuat tahun 2000. Corel pada Linux tidak berjalan langdsung di atas platform, namun harus menggunakan Wine, semacam crossover seperti yang digunakan untuk meng-install Photoshop pada Linux.

Sejarah Pengembangan

Pada 1985, Dr. Michael Cowpland mendirikan Corel untuk menjual sistem desktop-publishing berbasis Intel.

Pada 1987, Corel merekrut beberapa pengembang software (programmer) untuk membangun sebuah software grafis berbasis vektor untuk dijadikan satu dengan paket desktop-publishing Corel. Program itu, yang akhirnya diberi nama CorelDraw, pertama kali diluncurkan ada 1989. Programitu diterima luas oleh masyarakat dan pada akhirnya corel hanya focus pada pengambangan software.

CorelDraw dibuat utk Windows bersamaan dengan diluncurkanya Windows 3.1. dengan dimasukkannya TrueType ke dalam Windows 3.1 menjadikan Corel sebagai program ilustrasi yang mampu menggunakan fonts yang ada tanpa membutuhkan software tambahan seperti Adobe TypeWriter.
Fitur Andalan

Beberapa inovasi untuk ilustrasi berbasis vektor pada CorelDraw : Note-edit tool, stroke before fill, mesh fill dan sebagainya.

CorelDraw memiliki perbedaan mencolok dibandingkan kompetitornya. Yang pertama bahwa CorelDraw adalah suatu paket software grafis, bukan hanya sebuah editor gambar berbasis vektor. Peralatan – peralatan yang ada memungkinkan penggunanya untuk mengatur kontras, keseimbangn warna bahkanmengubah dari mode RGB (Red Green Blue) menjadi CMYK (Cyan Magenta Yellow). Khusus untuk gambar bitmap dapat diubah dengan Corel PhotoPaint.

Pesaing utama CorelDraw adalah Adobe Illustrator dan Xara Extreme. Meskipun mereka semua juga program editor gambar berbasis vector, namun pengalaman pengunanya dapat menghasilkan perbedaan yang mencolok.

Selasa, 14 Desember 2010

Sedikit mengupas sejarah photoshop CS5


TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah diluncurkan secara Internasional solusi Adobe Creative Suite 5 (CS5) dan Acrobat meluncur ke Indonesia. Untuk memasarkannya Adobe Systems menggandeng PT Sistech Kharisma.

CS5 adalah himpunan produk yang menyediakan ratusan fitur baru yang telah ditingkatkan secara lebih lengkap. Adobe juga memperbaiki arus kerja bagi para penggunanya.

"Solusi Adobe menyerderhanakan dan mempermudah penggunanya, sekaligus mengkompilasi antara konten dan pengalaman," ujar Regional Manager Asia Tenggara Adobe systems, Vicky Skipp, di sela-sela peluncuran solusi CS5 dan Acrobat di Jakarta pada pekan lalu.

Skipp mengatakan, Indonesia terbilang sebagai pasar yang menyerap solusi mereka secara massif. Beberapa piranti lunak buatan Adobe yang populer di sini adalah Adobe Reader, Photoshop, dan Acrobat.

Secara global sendiri Adobe telah mendistribusikan 600 juta kopi Adobe Acrobat, 160 juta kopi solusi PDF, dan sejuta Adobe diunduh di platform Android dalam waktu 10 minggu.

CS5 ini merupakan himpunan piranti lunak yang terdiri dari: CS5 Master Collection, Design Premium, Web Premium, Production Premium, Design Standart, dan 15 produk poin.

Dua hal terbaru adalah adanya komponen baru bernama Adobe Flash Catalist dan Adobe seri X. Flash Catalist adalah tool desain interaksi profesional yang cepat menghubungkan aplikasi web dan interaksi desain tanpa menulis kode.

Adapun seri X adalah Adobe Acrobat X, Adobe Reader X, Adobe Acrobat X Suite, dan layanan pertukaran dokumen baru di Acrobat. Creative Consultant Technical Solution Group South East Asia Adobe Systems, Nelson John, mengatakan seri X ini ditujukan bagi kaum profesional agar dapat berinovasi dan membuat konten yang berkualitas tinggi.

"Acrobat X menghadirkan aksi terpadu untuk menyederhanakan proses penyiapan dan penerbitan dokumen multilangkah," ujar John.

Menurut John, seri X ini mempunyai model pengelolaan baru yang lebih lengkap pada portofolio PDF dan menyatukan beberapa tipe berkas. Solusi ini juga memudahkan kolaborasi dan efisiensi lantaran terintegrasi dengan Microsoft Share Poin. Sehingga berkas pun dapat terintegrasi dari Adobe ke Microsoft maupun sebaliknya.

Presiden Direktur PT Sistech Kharisma, John Kurniawan, mengatakan Adobe Acrobat X ini kemungkinan baru akan tiba di Indonesia dalam dua minggu lagi. Harga Adobe Acrobat X dibanderol US$ 600 atau sekitar Rp 5,4 juta. Adobe dan Sistech akan memberikan potongan pembelian hingga 40 persen bagi perusahaan penerbitan dan freelancer.

Tentang masih maraknya pembajakan di Indonesia, Adobe tampaknya tak khawatir. Skipp berharap penunjukan Sistech akan memperluas jangkauan solusi dan layanan Adobe di Indonesia.

Skipp mengatakan Adobe melihat Indonesia sebagai pasar yang penting. Masyarakat mengadopsi teknologi dan informasi sangat cepat dan memberikan peluang yang besar bagi industri. Terutama setelah adanya koneksi pita lebar dan HSPA+ untuk mendorong penciptaan produk kreatif digital.

Dia mengutip data bahwa industri kreatif di Indonesia telah menyumbang negara sebesar 7,6 persen atau Rp 115 triliun pada pendapatan domestik bruto dan lima tahun lagi diprediksi naik delapan sampai sembilan persen. "Sedemikian banyak orang berbakat di sini, Indonesia dilihat dari ekonomi, sumber daya manusia, pendidikannya sudah mulai berkembang,” ujar Skipp kepada Tempo.

Skipp mengatakan di antara negara-negara Asia Tenggara kondisi Indonesia cukup menarik. Itulah mengapa Adobe merasa tak salah untuk memfokuskan bisnisnya di sini.

Tak hanya menunjuk distributor resmi, Adobe juga bakal berinvestasi dengan melatih sumber daya manusia untuk membantu solusi dan layanan Adobe. "Kami berpatner dengan Sistech dan mengajarkan solusi ini untuk nanti disebarluaskan lagi," ujar Skipp.

Tentang pelatihan ini, John mengatakan rencananya baru akan dimulai pada tahun depan. Rencananya akan dikembangkan dulu di Jakarta baru menyusul beberapa kota besar di Pulau Jawa seperti Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

neh contoh hasil design baju gw . . . .

gambar 1
gambar 2

gambar 3

gambar 4

gambar 5