Selasa, 14 Desember 2010
Sedikit mengupas sejarah photoshop CS5
TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah diluncurkan secara Internasional solusi Adobe Creative Suite 5 (CS5) dan Acrobat meluncur ke Indonesia. Untuk memasarkannya Adobe Systems menggandeng PT Sistech Kharisma.
CS5 adalah himpunan produk yang menyediakan ratusan fitur baru yang telah ditingkatkan secara lebih lengkap. Adobe juga memperbaiki arus kerja bagi para penggunanya.
"Solusi Adobe menyerderhanakan dan mempermudah penggunanya, sekaligus mengkompilasi antara konten dan pengalaman," ujar Regional Manager Asia Tenggara Adobe systems, Vicky Skipp, di sela-sela peluncuran solusi CS5 dan Acrobat di Jakarta pada pekan lalu.
Skipp mengatakan, Indonesia terbilang sebagai pasar yang menyerap solusi mereka secara massif. Beberapa piranti lunak buatan Adobe yang populer di sini adalah Adobe Reader, Photoshop, dan Acrobat.
Secara global sendiri Adobe telah mendistribusikan 600 juta kopi Adobe Acrobat, 160 juta kopi solusi PDF, dan sejuta Adobe diunduh di platform Android dalam waktu 10 minggu.
CS5 ini merupakan himpunan piranti lunak yang terdiri dari: CS5 Master Collection, Design Premium, Web Premium, Production Premium, Design Standart, dan 15 produk poin.
Dua hal terbaru adalah adanya komponen baru bernama Adobe Flash Catalist dan Adobe seri X. Flash Catalist adalah tool desain interaksi profesional yang cepat menghubungkan aplikasi web dan interaksi desain tanpa menulis kode.
Adapun seri X adalah Adobe Acrobat X, Adobe Reader X, Adobe Acrobat X Suite, dan layanan pertukaran dokumen baru di Acrobat. Creative Consultant Technical Solution Group South East Asia Adobe Systems, Nelson John, mengatakan seri X ini ditujukan bagi kaum profesional agar dapat berinovasi dan membuat konten yang berkualitas tinggi.
"Acrobat X menghadirkan aksi terpadu untuk menyederhanakan proses penyiapan dan penerbitan dokumen multilangkah," ujar John.
Menurut John, seri X ini mempunyai model pengelolaan baru yang lebih lengkap pada portofolio PDF dan menyatukan beberapa tipe berkas. Solusi ini juga memudahkan kolaborasi dan efisiensi lantaran terintegrasi dengan Microsoft Share Poin. Sehingga berkas pun dapat terintegrasi dari Adobe ke Microsoft maupun sebaliknya.
Presiden Direktur PT Sistech Kharisma, John Kurniawan, mengatakan Adobe Acrobat X ini kemungkinan baru akan tiba di Indonesia dalam dua minggu lagi. Harga Adobe Acrobat X dibanderol US$ 600 atau sekitar Rp 5,4 juta. Adobe dan Sistech akan memberikan potongan pembelian hingga 40 persen bagi perusahaan penerbitan dan freelancer.
Tentang masih maraknya pembajakan di Indonesia, Adobe tampaknya tak khawatir. Skipp berharap penunjukan Sistech akan memperluas jangkauan solusi dan layanan Adobe di Indonesia.
Skipp mengatakan Adobe melihat Indonesia sebagai pasar yang penting. Masyarakat mengadopsi teknologi dan informasi sangat cepat dan memberikan peluang yang besar bagi industri. Terutama setelah adanya koneksi pita lebar dan HSPA+ untuk mendorong penciptaan produk kreatif digital.
Dia mengutip data bahwa industri kreatif di Indonesia telah menyumbang negara sebesar 7,6 persen atau Rp 115 triliun pada pendapatan domestik bruto dan lima tahun lagi diprediksi naik delapan sampai sembilan persen. "Sedemikian banyak orang berbakat di sini, Indonesia dilihat dari ekonomi, sumber daya manusia, pendidikannya sudah mulai berkembang,” ujar Skipp kepada Tempo.
Skipp mengatakan di antara negara-negara Asia Tenggara kondisi Indonesia cukup menarik. Itulah mengapa Adobe merasa tak salah untuk memfokuskan bisnisnya di sini.
Tak hanya menunjuk distributor resmi, Adobe juga bakal berinvestasi dengan melatih sumber daya manusia untuk membantu solusi dan layanan Adobe. "Kami berpatner dengan Sistech dan mengajarkan solusi ini untuk nanti disebarluaskan lagi," ujar Skipp.
Tentang pelatihan ini, John mengatakan rencananya baru akan dimulai pada tahun depan. Rencananya akan dikembangkan dulu di Jakarta baru menyusul beberapa kota besar di Pulau Jawa seperti Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar